Kevin Brophy – Pemakaman dengan kakaktua
Kota dipenuhi pengunjung dan kakatua baru.
Burung-burung itu datang demi daun ekaliptus segar.
Mereka memadati pepohonan dan melompat ke angkasa
bagai parodi kepanikan atau tujuan bersama.
Gurauan mereka tak berhenti,
Pepohonan merunduk bagi mereka, tak ada penolakan.
Turis datang dengan mobil-mobil. Mereka datang ke pemakaman.
Mereka tak terpisahkan, datang berkerumun
di bawah atap terbuka di pusat kota dengan suara
yang mengema, pepohonan memayungi, dan kakaktua liar
mengitari dari kejauhan hari ini, takut akan rombongan duka
bergerombol beramai-ramai di tanah.
Way to go, Chrys! Yeah, translation is a great aesthetic and linguistic exercise-- an art in itself.
ReplyDelete