Suara Ibu
angin dingin bertiup
aku bersin, seperti ajaran ibuku:
“Sekarang dingin. Kamu akan masuk angin!”
masih patuh, baik
pada kemauan dan alas an
ah, aku dan dekade kedelapanku
lalu aku melepasnya. Baiklah, Bu,
suara tua di kepalaku, aku datang.
The breeze blows chill.
I sneeze, as mother taught me:
‘It’s cold. You’ll catch a cold!’
obedient still, against
both will and reason.
Well, I’m in my eighth decade.
Suddenly I let it go. All right, Mum,
old voice in my head, be there.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.